jurnalbandungraya.com – Bandung, Pertama kalinya sejarah di Kota Bandung Jalan R.E. Martadinata atau yang dikenal dengan jalan Riau menjadi saksi sebuah acara spektakuler yang mengangkat kebudayaan dan kuliner khususnya di Jawa Barat. Penyalus grand festival 2016 diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan konsep hai fun, Indonesia, hut, fasion, yunik, annecher yang juga memecahkan rekor dunia dan Indondesia dalam rekor kode republik dan Original Recor Indonesia pada Minggu 18 Desember 2016.
Sebanyak 30 tenen terlibat dalam acara ini yang terdiri dari berbagai jajanan dan kuliner serta bazaar, event yang dilaksanakan berkat kolaborasi antara Petras productions dan dinas pariwisata kebudayaan Provinsi Jawa Barat serta didukung oleh ismartv ini, bertujuan dalam rangka pelestarian seni budaya dan juga perkenalan kuliner yang ada di Jawa Barat.
Acara yang dimulai dengan aksi flas mob ini terlihat sangat kompak. Riau street festival 2016 resmi dibuka oleh wakil Gubernur Jawa Barat, ditandai dengan pelepasan balon oleh wakil gubernur, kepala disparbud Jawa barat, dan tim Petras productions.
“Kita dikembangkan kan, setelah halalnya, formatnya. Ya saya kira akan stay bay nanti ada tim yang akan yang mana yang dikaji, di daerah mana-mana saja yang memang memungkinkan begitu, saya kira ini penting berbagai inovasi itu pariwisata.” Ujar H. Deddy Mizwar selaku Wakil Gubernur Jawa Barat.
Antusiasme masyarakat pun pecah saat puncak acara rekor dunia dan Indonesia dimulai ribuan orang seniman memadati area panggung utama dari 97 komunitas budaya yang hadir.
Rekor dunia yang dipecahkan kali ini yaitu kolaborasi dari 22 tenen tradisional moderen dan musik dengan lagu bambung hideng dengan durasi waktu 6 menit dan juga mencapai 3.000 orang dan 3 prestasi rekor Indonesia yang di catat oleh rekor ORI yaitu memasak 18 makanan khas sunda dengan waktu tercepat 18 menit, yang kedua apresiasi kepada Nining Meida atas prestasi merilis 125 album top sunda dan yang ketiga kolaborasi budaya tradisional dan moderen dengan waktu 18 menit.
“Hari ini tanggal 18 Desember 2016 telah terjadi 3 buah rekor Indonesia, sejarah baru untuk Indonesia khususnya di Kota Bandung, di Jawa Barat, disini bisa menggabungkan berbagai macam seni budaya menjadi satu untuk menjadi satu kesatuan dan disini juga ada Lady Roker, ada beberapa komunitas-komunitas dari kuhun dan sebagainya, karena pada hari ini adalah pesta pestanya peresmian Jawa Barat.” Ujar Agung Elvianto selaku Presiden Original Rekor Indonesia.
“Disini, hari ini tanggal 18 Desember kita ada pembuatan satu rekor dunia baru yaitu ada kolaborasi dari 22 talent tradisional moderen dan musik itu dengan lagu bambung hideng jadi ada kolaborasinya ini didalam bambung hideng itu yang kita catet tadi dengan durasi waktu 6 menit jadi total ada 22 talen dengan jumlah mencapai 3.000 orang.” Ujar Halim Sugiarto selaku Vice President Record Holders Republic (RHR) Indonesia.
“Tujuan utamnya ya, adalah dalam rangka pelestarian seni seni budaya yang ada di Jawa Barat, makanya kenapa 96 komunitas budaya ikut partisipasi dan tadi kita lihat yah udah bareng-bareng penampilannya amazing banget dan sangat sampai saya merinding karena saya lihatnya dari atas panggung jadi kelihatan semua jadi sampai sreeettt merinding gitu yah, gitu. Jadi tujuannya itu dan juga mengangkat memperkenalkan kuliner-kuliner di Jawa Barat.” Ujar Hj. Ida Hernida SH.,M.Si selaku kepala dinas pariwisata dan kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
“Mendapatkan sesuatu yang memang kedepannya kita lebih menantang lagi agar senantiasa lebih peduli lagi dan menjaga keutuhan nilai-nilai yang ada di Jawa Barat itu luar biasa, jadi dengan mereka berdatangan ke lokasi ini dari mulai pembukaan, lalu ada pawai grup bekerja sama dengan pariwisata dinas pariwisata dan kebudayaan, saya sangat merasa bersyukur dan ini yang ditunggu-tunggu saya akan lebih semangat lagi untuk menyambung nilai budaya sunda jadi hirup sunda hurip sunda.” Ujar Nining Meida selaku penyanyi pop sunda.
Pada acara ini juga ismart dipilih memberikan penghargaan kepada kepala dinas pariwisata Provinsi Jawa Barat dan Frefa Fadila atas dukunan dan peren yang diberikan dalam pembuatan iklan layanan masyarakat dengan judul wanita dan budaya.
“Smartize harus perlu tau karena dinas provinsi pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat itu sudah mengumpulkan dari petras productions juga banyak banget yah, kalau tenen ada 30 dan yang tadi, kalau telent 97 komunitas gitu tapi bagaimana caranya tenan-tenan yang di jalan ironis sangat luar biasa dukungannya, karena kalau tidak ada tenen yang di Jalan Riau ini juga Riau street festival gak akan jalan ya, semuanya pengen menyatukan kebudayaan yang sangat beragam yang ada di Jawa Barat jadi disini memang ada beberapa hal yang menimbulkan presepsi-presepsi yang berbeda tetapi dari Petra productions sendiri, dari tim kami tetap harus mengkedepankan kebudayaan yang ada di Jawa Barat khusunya jadi memang tidak akan ada sesuatu dampak yang negatif kalau kita menyelenggarakan acara kebudayaan seperti itu.” Ujar Petra selaku Petras productions.
Dengan terselenggaranya Riau street festival 2016 ini diharapkan bisa menyatukan kebudayaan yang sangat beragam di Jawa Barat.
Tonton via vidio.com
Tonton via Youtube