Kota Tasikmalaya, jurnalbandungraya.com – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengadakan seminar dan Bimtek pertumbuhan dan pengembangan wirausaha baru di Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini juga didasari atas perkembangan wirausaha baru di Jawa Barat yang sudah meluas ke wilayah Kabupaten, saat ini pertumbuhan wirausaha baru di provinsi menjadi tolak ukur acuan untuk demografi Indonesia.
Acara yang diadakan di Hotel Mandalawangi Jalan R. E. Martadinata No. 177 Kota Tasikmalaya ini, diikuti oleh berbagai peserta dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya dengan tetap menjaga protokol kesehatan new normal.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa pagi, 11 Agustus 2020, mengikut sertakan para kelompok Industri Kecil Menengah atau IKM se-Kabupaten Tasik, kegiatan ini pun dihadiri oleh pejabat terkait, baik secara langsung maupun video conference, para peserta pun akan mendapatkan tiga materi utama terkait dengan perizinan, kredit usaha rakyat atau Kaur dan kewirausahaan.
Selanjutnya peserta akan mendapatkan pelatihan lapangan hingga 15 Agustus mendatang.
“Sehingga harapan kami melalui hal ini Celine edukasi juga ada sisi praktek yang aktual, yang memang ini menemukan tingkat perhutan perekonomian dan pendapatan yang saat sekarang ini rata-rata mereka ini tidak suatu proses pengolahan, perkembangan wirausaha baru di Jawa Barat memang itu sudah merembes juga di kabupaten kota ya, artinya disini sudah memunculkan beberapa peningkatan peningkatan baik itu di industri anyamannya, ada logam ya, acara seminar ini yang terlibat itu kebetulan kita ada kerjasama dengan kementerian, perindustrian, kita coba bermitra, Baik itu dengan pemerintahan provinsi, pernikahan pusat, maupun aspek aspek perbankan.
Acara Seminar ini sebetulnya satu hari di sini ya, Empat hari kemudian setelah hari kedua ketiga dan keempat ini kan hari pertama jadi kelima, lima totalnya itu kita Arahkan mereka aplikasi dengan pelaksanaan praktek, karena kalau teori saja itu tidak lengkap kalau tanpa ada praktek, Jadi kami kombait gitu, jadi disini sebetulnya sebagai embrio untuk menentukan apa yang perlu kita kembangkan, apa yang kita usahakan dan apa yang kita fasilitasi.” ujar R. AMIR SUDYANA selaku KABID INDUSTRI, DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA.
Para peserta yang didominasi oleh para pemuda ini berasal dari 39 kecamatan atau 350 desa se-Kabupaten Tasikmalaya, kegiatan Bimtek ini merupakan kolaborasi dari pemerintah pusat, provinsi, para pelaku usaha, pemateri perbankan, serta pihak terkait.
“Pada masa Covid-19 ini, ini sekecil, di sini tidak terlalu terdampak, secara umum daerah Jawa ini cukup bagus ya, maju juga karena memang teman teman disini secara SDN mungkin sudah mulai bagus dan banyak memanfaatkan pemasaran online, memang kami di perindustrian ini sekarang lagi menzatzatkan, karena memang program kami tuh program Ismart, ismartika yah, dan kami mengajak semua teman teman Ika untuk bergabung disini mulai produk tangan, terus kerajinan maupun gitu.” ujar Drs. SUNANDAR, M.M. Selaku KETUA PELAKSANA.
“Yah pada dasarnya sih sangat memotivasi buat khususnya buat rekan rekan di daerah anak-anak untuk lebih mengembangkan potensi mereka, khususnya di UKM kami di perbengkelan jadi di tambah ada sedikit teori-teori untuk menambah wawasan mereka dan pengalaman.” ujar ARIS DIANA selaku PESERTA/IKM PERBENGKELAN MANONJAYA.
Tak hanya itu saja para peserta dibekali dengan teori-teori yang diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan potensinya, dalam mengembangkan usaha serta dapat tersertifikasi dan mendapatkan legalitas, sehingga menjadi wirausaha dan trainer baru yang unggul. Di era industri 4.0 para pelaku IKM diharapkan mampu memahami sistem industri 4.0 yang mengutamakan digitalisasi.
Dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Tim Liputan Ismart Media Mengabarkan.
RA 05
posting oleh : Zidan
transkip oleh : RA 05
Tonton via youtube
Tonton via vidio.com